Latihan Bercakap-Cakap*
-Hei, sudah menemukan mimpimu?
-Hm, sepertinya belum.
-Kenapa?
-Ya, masih bingung saja
bagaiamana caranya..
-Mau kuajari?
-Boleh. Kau punya cara apa?
-Pertama, coba ingat-ingat deh
peristiwa apa saja yang pernah terjadi dalam hidupmu.
-Wah, banyak sekali dong.
-Ya, tidak semua juga sih. Tentang
apa-apa yang menurutmu kamu sudah ditakdirkan untuk itu.
-Misalnya lahir dari rahim siapa?
Di mana?
-Iya, betul sekali.
-Hm, oke. Aku lahir di desa,
bukan dari keluarga kaya, tapi (Alhamdulillah) berkecukupan. Kedua orang tuaku
bekerja di bidang kesehatan. Sayangnya aku tidak melanjutkan bidang mereka. Dulu,
aku ingin sekali masuk SMA di Malino, namun aku tidak berhasil dan hanya
mendapat sekolah di Pinrang. Baiknya di situ aku diajak untuk mengenali minat dan bakat
sejak dini, dan aku pun menemukannya. Lalu, singkat cerita aku masuk
di Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, di sebuah universitas ternama di Indonesia
timur. Serius, mau kuceritakan semua?
-Tak perlu kau ceritakan, cukup
renungi, dan coba hubungkan satu sama lain, layaknya connecting the dots.
-Hmmm, oke. Tapi ini bukan
tentang “menjadi” apa, kan? Tetapi “melakukan” apa.
-Iya, betul sekali.
…
…
-Bagaimana? Sudah ketemu
mimpimu?
-Belum. Terlalu banyak kejadian,
terlalu banyak titik.
-Astaga, coba ingat-ingat lagi.
Kejadian apa saja yang membawamu sampai ke titik ini. Pasti ada benang
merahnya. Kamu yang sekarang adalah hasil dari runtutan peristiwa di masa lalu, dan Tuhan telah menyisipkan hikmah di antaranya. Percayalah!
-Ohh, oke-oke. Tapi, apa ada
cara lain?
-Hmm kalau begitu coba cara ini. Perhatikan kejadian-kejadian kecil di sekelilingmu, yang seolah-olah kamu
ditakdirkan dengannya.
-Misal, aku menonton film Semesta dan tertarik dengan isu
lingkungan?
-Ya, bisa jadi. Kejadian kecil
seperti itu bisa saja menjadi petunjuk besar. Jangan remehkan butterfly effect. Paham?
-Iya paham. Tapi itu masih
terlalu banyak.
-Ya makanya harus kauperhatikan.
Tuhan itu Perencana yang Sempurna. Selami keindahan rencana-Nya. Akan kautemukan
potongan-potongan yang kau pasti tidak mengira, bahwa itulah tujuan hidupmu.
Peristiwa-peristiwa kecil itulah petunjuknya!
-Oke. Akan kupikirkan.
-Mulai sekarang harus aware sama itu ya.
-Haha, oke. Terima kasih.
…
…
-Pasti kau sudah punya bayangan,
kan?
-Iya sih. Tapi..
-Aduh, kenapa lagi?
-Haha. Ayolah, aku masih butuh
petunjuk. Dan mungkin itu ada di masa depanku.
-Hmm. Oke. Bagaimana pun kau
tetap harus memprediksi masa depanmu, dan menemukan mimpimu di sana.
-Oh jadi itu juga salah satu caranya?
-Yaps. Memprediksi sebagaimana
para khalayak BMKG memperkirakan cuaca.
-Bukannya kita harus
terima-terima saja ya, apa yang diberikan Tuhan?
-Dasar. Keberhasilan tanpa
perencanaan itu hanya kebetulan tahu. Justru Tuhan tidak suka pada hamba-Nya
yang berpasrah sebelum berusaha.
-Jadi kita kayak meramal masa
depan begitu?
-Bukan meramal, tapi
memprediksi. Kau tahu kan, bagaimana BMKG memprediksi cuaca? Mereka punya data
valid dan terukur. Kecepatan angin, suhu, intensitas cahaya matahari, tinggi
gelombang, semua itu bekal untuk menghasilkan perkiraan yang bermutu.
-Ohh, jadi bekalku apa?
-Nah, datamu untuk memprediksi ialah kejadian-kejadian yang kusebutkan tadi. Baik besar, maupun kecil. Termasuk potensi dan ilmu yang telah diberikan Tuhan padamu.
-Nah, datamu untuk memprediksi ialah kejadian-kejadian yang kusebutkan tadi. Baik besar, maupun kecil. Termasuk potensi dan ilmu yang telah diberikan Tuhan padamu.
-Ohh oke. Dimengerti.
-Ingat ya, Tuhan menjadikan
manusia di muka bumi ini sebagai khalifah. Dan karena itu, kau pasti diberi
sebuah amanah. Itu yang harus kaucari tahu: tugas
apa yang Tuhan percayakan pada saya?
-Wah menarik ya. Akan kuingat
itu.
-Jangan lupa juga libatkan Tuhan
setiap kali mengambil keputusan.
-Ya, aku tahu. Walau terkadang sulit
membaca petunjuk-Nya hmm..
-Oh, ada satu lagi.
-Kenapa?
-Hati-hati. Suatu saat nanti
dalam menggapai mimpimu, misi kehidupanmu, akan ada banyak godaan. Misalnya
jabatan, materi, ketenaran. Di saat itu terjadi, ingat kembali tujuanmu.
Tentang kebaikan yang akan kaupegang teguh hingga akhir hayat. Balasan Tuhan
selalu lebih baik.
-Wah betul juga. Jadi aku tidak
seharusnya mendapat materi, jabatan, dan ketenaran dengan misi kebaikanku?
-Kau bisa saja mendapatkannya
sebagai bonus, tapi jangan
menjadikannya sebagai prioritas. Mengerti?
-Oh iyaa. Aku mengerti.
-Nanti juga, temukanlah seseorang yang sevisi denganmu, dan bekerja samalah untuk mewujudkannya.
-Haha, jodoh Tuhan yang atur juga kan.
-Nanti juga, temukanlah seseorang yang sevisi denganmu, dan bekerja samalah untuk mewujudkannya.
-Haha, jodoh Tuhan yang atur juga kan.
-Jadi sudah menemukan mimpimu?
-Jangan khawatir. Setidaknya aku akan aware dan beware dari sekarang. Pasti akan kutemukan.
-Oke, selamat berjuang!
*Percakapan ini merupakan intisari sekaligus refleksi dari materi PLC, tentang cara-cara menemukan mimpi.
Komentar
Posting Komentar