Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Some Theories About How The Conflict Appears

Gambar
Sepertinya wawancara ekslusif seorang moderator dengan Tuan Konflik (baca di sini: https://abdatullah.blogspot.com/2020/05/eksklusif-bincang-damai-bersama-konflik.html ) belum bisa memahamkan kita lebih dalam tentang penyebab konflik itu sendiri. Untuk itu, saya di sini akan coba menjabarkannya (lagi), berdasarkan teori-teori yang ada. Haha. Sebenarnya Itu bukan keinginan saya, Teman-Teman. Tapi, PLC ke-15 ini (wah tidak terasa sudah sejauh ini) sungguh membahas tentang teori-teori penyebab konflik itu. Kemarin Kak Therry apik sekali menjelaskan teori tersebut beserta contohnya di kehidupan nyata. Berhubung saya tidak banyak tahu sejarah, penjelasan saya mungkin akan membosankan haha. Apalagi, saya kurang fokus mencatat nama-nama pencetus teorinya karena tempo hari sambil nyambi menyetrika baju :( Tapi bagaimana pun juga, saya merasa materi ini sangat bermanfaat untuk benar-benar memahami konflik di sekitar kita. Terlebih lagi, saya dapat ‘jatah’ wajib merefleksi pek

Mozaik-Mozaik Cinta dan Perdamaian

Gambar
1. What is Love? Wah. Dahulu, saya antusias sekali jika berbicara tentang cinta. Baik itu berteori, ataupun membahas empirisnya yang ada di sekitar saya. Misalnya saja, mengapa perempuan lebih mudah tersakiti (cinta) daripada laki-laki? Atau, mengapa sampai ada orang bunuh diri karena putus (cinta)? Atau, sebenarnya apa sih yang terjadi pada seseorang yang sedang jatuh cinta? *dasar pikiran remaja :v Ya. Cinta memang bukan hanya tentang lawan jenis. Eh tidak. Sungguh sempit sekali jika kita hanya mengaitkan cinta dengan yang seperti itu. Faktanya, cinta selalu ada di mana-mana. Kepada Tuhan, orang tua, benda mati, keabstrakan.. Meskipun saya tidak tahu mengapa (dengan pedenya) bilang begini, padahal mendefinisikan cinta saja setengah mati haha. Hm, sejauh ini, saya menganggap pengertian cinta itu masih saja tabu. Ada yang mengatakan cinta itu buta, cinta itu luka, cinta adalah anugerah—indah, cinta tidak harus memiliki, dan sebagainya. Saya tidak ingin menyalahkan salah b

Resilience: in Family, Community, and Social Life

Gambar
Long time no see ~ Haha, sapaan tersebut lebih ke untuk saya sih. Akhir-akhir Ramadhan kemarin sampai di penghujung Syawal ini rasanya agak sulit memulai menulis refleksi lagi. Padahal saya punya hutang refleksi yang tidak sedikit. Harapannya sih saya bisa menyelesaikan tulisan refleksi untuk semua PLC, semoga saja saya tidak tergoda untuk berhenti karena ternyata telah menemukan hobi baru akhir-akhir ini haha.  Singkat cerita saya pun akhirnya berkesempatan merangkum materi ini, yang merupakan lanjutan dari materi Resilience (postingan sebelumnya). Saya mungkin membahasnya singkat saja, karena serius gaes , materi ini sudah agak lama sejak disampaikannya. Dan waktu itu tuh saya tidak banyak meng- screenshot slide karena maunya fokus jadi moderator *pffftt. Meskipun cacatan si moderator itu entah di mana rimbanya sekarang haha. Sedikit saya review lagi apa itu resilience . Yakni semacam kemampuan atau kompetensi seseorang untuk tangguh dan bertahan dalam kea